Perbedaan Kualitas BBM Pertalite, Premium, dan Pertamax

Pertamina Resmi Luncurkan BBM jenis baru Pertalite. Harga Promo Rp8.400. Kualitasnya di atas Premium. Apa bedanya dengan jenis BBM lain?

CB Magazine -- PT Pertamina (Persero) secara resmi meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru berkadar oktan 90, Pertalite di 103 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Selama masa uji pasar,  Pertalite dibanderol dengan harga promosi Rp Rp 8.400 per liter.

Diberitakan CNN Indonesia, peluncuran perdana Pertalite dilakukan manajemen Pertamina di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7). 

Pertalite memiliki kualitas yang lebih baik untuk kendaraan masyarakat di Indonesia, apalagi bila dibandingkan dengan bensin premium.

Menurut VP Coorporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro, Pertamina akan memberikan harga promo bagi Pertalite pada saat diluncurkan. Diskon harga ini merupakan strategi menjaring minat masyarakat untuk beralih dari Premium ke Pertalite.

Harga jual BBM berkadar Ron 90 ini dipastikan tidak lebih murah dari pada Pertamax, namun tak lebih mahal dibandingkan dengan Premium.

"Harganya Rp 8.400 per liter, dengan kualitas yang kita tawarkan spesifikasinya lebih tinggi dengan Ron 90," ujar Wianda.

Perbedaan Pertalite dengan Jenis BBM Lain

Berdasarkan data yang dihimpun Litbang Okezone, berikut ini perbedaan Pertalite dengan jenis BBM lain.

Premium 
Premium atau bensin berwarna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, paling rendah di antara tiga jenis BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan di Indonesia.

Kelemahan premium a.l. penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking yang menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi.

Premium menggunakan tambahan pewarna, menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar, dan produksi premium lebih banyak komponen lokal.

Pertamax
Pertamax sangat disarankan digunakan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).

Pertamax memiliki beberapa keunggulan, yakni bebas timbal, nilai atau kadar RON 92, lebih tinggi dari premium, dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston, serta enghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding premium.

Pertamax Plus
Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), variable valve timing intelligent (VVTI), VTI, turbochargers, dan catalytic converters.

Beberapa keunggulan BBM jenis pertamax plus, yaitu bebas timbal, RON 95, lebih tinggi dari pertamax, bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. , bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar yang dapat menurunkan performa mesin kendaraan, serta mampu melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.

BBM Pertamax Plus ditujukan untuk kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Toluene sebagai peningkat oktannya. Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain.

Pertalite 
Kualitas Pertalite ada di atas Premium dan di bawah Pertamax. Beberapa keunggulan pertalite versi Pertamina adalah:
1. Lebih bersih ketimbang premium karena memiliki RON di atas 88.
2. Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax.
3. Memiliki warna hijau dengan penampilan visual jernih dan terang.
4. Tidak ada kandungan timbal serta memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.

Saat pertama kali diluncurkan, banyak pengendara penasaran dan mencoba jenis BBM Pertalite ini. Bisa dikatakan, dengan harga pertengahan antara Premium dan Pertamax, Pertalite bisa menjadi jenis BBM favorit karena ada di kelas "menengah".

Biasa Pertamax? Jangan Pindah ke Pertalite!

Kendaraan mobil dan sepeda motor yang biasa menggunakan Pertamax tidak disarankan beralih ke Pertalite. 

Dilansir Tempo, sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) otomotif menyarankan para konsumen dan pemilik kendaraan yang menggunakan mesin berkompresi tinggi, atau di atas 10:1, tidak beralih ke bahan bakar minyak jenis baru Pertalite. 

Alasannya, penurunan oktan bakal mengganggu kinerja mesin --mesin jadi tak bertenaga  akibat pembakaran yang kurang sempurna.*


No comments:

Write a Comment


Top