Beredar, Lowongan Jadi Budak Seks ISIS

Sebuah pamflet mengatasnamakan Islamic State of Iraq and Syria/Daulah Islam (ISIS/DI) Jakarta berisi lowongan jadi budak seks beredar. Lowongan menawarkan kaum wanita Muslimah ini untuk melayani birahi pada pria anggota ISIS.

Pamflet berlatar hitam tersebut, tertulis jelas, "Lowongan Pemuas Birahi Mujahidin. Menghibur dan Memberikan Semangat Mujahidin yang Sedang Memerangi Kafir. DIJAMIN MASUK SURGA!"

Selain berlatar hitam, nampak pula foto perempuan-perempuan yang menggunakan kerudung, hijab, dan cadar hitam. Namun bagian paha tersingkap dengan pose yang menggoda.

Selain itu pada baris terakhir terdapat kata, "Buruan Surga Menanti Anda Ukhti!!!."

Di dalam pamflet tersebut, juga terdapat kontak sekretariat ISIS yang membuat pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merasa tercoreng. Sebab, alamat kantor sekretariat itu adalah Masjid Fatullah yang merupakan masjid kampus di Ciputat, Tangerang Selatan itu.

"Rendahnya moral dan martabat kelompok jihadis karena telah merendahkan martabat perempuan, merendahkan fungsi masjid, dan menghina umat islam dan ajaran Islam," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Sudarnoto Abdul Hakim, di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang selatan, Kamis (7/8).

Dicantumkannya nama UIN serta sejumlah ormas/orpol Islam --FAKSI, FPI, PKS, dan Hizbut Tahrir-- menimbulkan dugaan, Pamflet Lowongan Jadi Budak Seks ISIS Jakarta itu bertujuan mendiskreditkan Islam dan kaum Muslim.

Menghina Islam

Pamflet Lowongan Jadi Budak Seks ISIS Jakarta itu juga mendapatkan respons dari Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin. Ia menilai Pamflet Lowongan Jadi Budak Seks ISIS  menghina Islam.

"Saya sudah minta jajaran Polri untuk terus mencermati hal itu. Kita juga mencari tahu kepada BIN, kita percayakan penuh untuk kemudian melacak," katanya di Jakarta, Sabtu (9/8).

Menurut Lukman hal tersebut jelas-jelas menghina Islam dan wanita khususnya. "Itu sangat mendeskriditkan, itu menghina Islam, tidak ada wanita rela menyerahkan kehormatan dengan iming-iming surga. Sangat menghina ajaran Islam tidak seperti itu," tegasnya. (islamtimes, tribunnews, merdeka).*


No comments:

Write a Comment


Top